Imbas dari kenaikan harga BBM mempengaruhi peningkatan harga harga bahan
baku pangan dan bahan bahan sandang , dalam bahasan kali ini saya akan sharing
didalam menjabarkan “ seberapa besar tingkat kenaikan harga Mukena Bali dan potensi Lebaran
Idul Fitri 2015.
Gambaran kondisi pelaku usaha Mukena Bali dan kondisi pasar
, akan saya gambarkan sebagai berikut :
1.
Kenaikan bahan mukena bali 2015 mengalami
kenaikan berkisar antara 5 % sampai dengan 7% , diiringii dengan permintaan
kenaikan bea konveksi yang sebagian besar dari pengusaha mukena belum dapat
merealisasikan permintaan bea konveksi (bea jahit) sampai degan bulan Februari 2015.
2.
Pedagang khususnya di Pedagang Grosir masih mempertahan
harga Mukena Bali dengan harga lama
(sama sebelum terjadi peningkatan harga bahan baku), hal tersebut disebabkan
oleh permintaan pelanggan masih keberatan jika terjadi kenaikan harga ,
konsekuensi yang harus diterima oleh Pengusaha
konveksi Mukena Bali adalah dengan turunya profit margin sampai dengan 5%,
kondisi ini tentunya cukup berat dirasakan oleh pengusaha maupun pedangan
Mukena Bali.
3.
Terjadinya persaingan harga yang cukup ketat
diantara para pengusaha Mukena Bali ,
baik produksi Asal ( Solo) Mukena Solo) , (Tulungagung ) Mukena Tulungagung,
(Tasik) Mukena Tasik, ( Jakarta) Mukena Bali Tanah Abang dan
Bali dengan Mukena Bali.
4.
Terjadingan Cross border area pasar , sehingga
sulit sekali untuk mendapatkan produk asli lokal saat ini .( contohnya >>
Mukena Bali yang ada di pasar Bali belum tentu berasal dari Lokal Buatan Bali).
5.
Perbedaan kualitas yang akan mempengaruhi harga
eceran menjadi tidak stabil .
Perbedan Kualitas Mukena Bali yang ada di pasar :
1.
Mukena Bali muncul dua kategori harga yaitu harga
yang lebih murah dan harga rata rata
2.
Konstruksi kain atau kerapatan kain cukup
signifikan kelihatan
3.
Kualitas Printing ruster gambar atau motif , kelihatan
dari kepadatan printing dan ketajaman
gambar
4.
Ukuran Mukena Bali yang cukup signifikan ,
contoh diukuran jenis ukuran yang sama mempunyai perbedaan lebar sampai dengan
5 cm.
Dengan ulasan ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa ,
kualitas kain dan printing mempengaruhi
harga eceran yang berbeda beda. Kita kembalikan kepada hukum pasar
tentunya kualitas akan menentukan Harga , hal ini berbanding lurus dengan
tingkat pengetahuan dan pemahaman pelanggan yang semakin pintar yang ditunjang
oleh informasi yang semakin terbuka
melalui internet khusunya social media.
Satu hal akhir yang
akan saya sampaikan adalah “ seberapa potensi
Mukena Bali jelang musim Lebaran Idul
Fitiri 2015 ?”
1.
Potensi terhadap Mukena dengan Motif Mukena Bali, Motif Mukena Solo, Motif Mukena Tasik , Mukena Tanah Abang akan mengalami signifikan cukup besar seperti Lebaran 2014.
2.
Pada Triwulan pertama atau sekitar bulan Maret
2015 , akan terjadi kenaikan harga
Mukena Bali , baik harga Grosir maupun harga eceran. Hal ini diakibatkan oleh
kenaikan harga bahan baku dan permintaan ongkos atau bea konveksi jahit yang
sudah tidak bisa lagi ditahan.
3.
Terjadinya perbedaan kualitas Mukena Bali , dan
perbedaan Harga yang cukup besar di pasaran.
4.
Potensi Mukena Bali Lebaran Idul Fitri 2015 dimasing
masing area baik Area Bali dan Area Jawa dan Area Luar Jawa dan Bali akan
mengalami penurunan volume permintaan , hal ini dibuktikan dengan semakin
meningkatnya pengusaha lokal di masing masing Area.
5.
Market share atau market pai pengusaha Mukena Bali akan terbagi bagi menjadi banyak area , dan sudah tidak
didominasi oleh salah satu area.
6.
Pembeli atau end user sudah dapat mengetahui perbedaan harga berdasarkan kualitas , bauk kualitas
kepadatan konstruksi kain dan kualitas
ruster printing motif.
Dengan mengetahui asumsi tersebut diatas “ dimanakah anda
akan bermain untuk bisa mendapatkan perhatian pasar ? apakah bermain di
Struktur Harga Murah ? atau bermain dengan kualitas dengan harga
yang signifikan lebih mahal ? . Keduanya mempunyai potensi
dan segmen yang berbeda tentunya bukan ?.
Untuk mengambil potensi besar tersebut Kuncinya adalah
seberapa keberanian anda akan menekuni salah satu potensi produk musiman ini ( Mukena Bali ) dan kepintaran
dalam meghitung forecasting stock ? ( akan saya ulas nanti , bagaimana mengukur jumlah stock yang ideal disaat musim Lebaran Idul Fitri
2015)
Tulisan diatas adalan berdasarkan Asumsi subyektif saya pribadi , disaat melakukan riset dan kunjungan
ke pasar, agen dan reseller di wilayah Bali, Situbondo, Bondowoso , Probolinggo ,
Surabaya, Mojokerto, Caruban , Sragen , Magelang dan Temanggung.
Jika pembaca mempunyai pendekatan proyeksi yang lebih baik
mohon kritik , saran dan masukan.
Selamat berwirausaha !
Semangat Wirausaha Mandiri
No comments :
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan baik dan bijaksana